1. Tujuan [kembali]
Mengetahui dan memahami Konfigurasi Bias Emitor
Mampu menjelaskan prinsip kerja Konfigurasi Bias Emitor
Mampu mengaplikasikan Konfigurasi Bias Emitor pada rangkaian
2. Komponen
1. Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elektronik pasif yang membatasi arus
yang mengalir dalam rangkaian dan bertindak sebagai penghubung antara dua
komponen elektronik. Tegangan yang melintasi resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V
= IR).
2. Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat yang dapat menyimpan energi dalam medan listrik dengan mengakumulasi ketidakseimbangan internal muatan listrik. Kapasitor menggunakan satuan Farad yang dinamai setelah
Michael Faraday.
3. Transistor
Transistor adalah perangkat semikonduktor yang digunakan sebagai
amplifier(penguat), sakelar dan konektor arus (untuk sakelar), stabilisasi
tegangan, dan modulasi sinyal. Secara umum, transistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu transistor bipolar
dan transistor efek medan.
4. Ground
Ground adalah titik balik untuk arus searah atau sinyal bolak-balik, atau titik referensi untuk berbagai titik voltase dan
sinyal listrik di sirkuit elektronik.
5. Baterai
Baterai merupakan suatu komponen elektronika yang digunakan sebagai sumber
tegangan pada rangkaian.
3. Dasar Teori
Rangkaian bias dc pada Gambar 4.17 berisi resistor emitor untuk
meningkatkan kestabilan diatas fixed bias configuration. Semakin stabil
pengaturannya, semakin sedikit perubahan respons karena perubahan suhu dan
perubahan parameter yang tidak diinginkan.
Base-Emitter Loop
Base emitter loop pada rangkaian 4.17 dapat ditulis/dirangkai ulang menjadi
gambar 4.18. dengan menuliskan hukum kirchoff voltage law pada loop searah
jarum jam maka akan dihasilkan persamaan
Perbedaan antara persamaan diatas dengan fixed bias configuration hanyalah
terletak pada (B+1)Re
Pada rangkaian gambar 4.19, mencari nilai arus Ib menghasilkan persamaan yang sama seperti di atas. Terlepas dari tegangan
emitor Vbe, resistor Re dipantulkan kembali ke rangkaian basis input oleh faktor (B+1). Jika B lebih besar dari 50,
resistansi emitor dari basis bersama meningkat. Jadi rumusnya menjadi
Pada base emitter circuit tegangan adalah vcc-vbe. Dan resistansi adalah Rb
+ Rc sehingga dihasilkan persamaan yang sama dengan 4.17
Collector–Emitter Loop
Dengan menuliskan hukum kirchoff voltage voltage law dengan loop searah
jarum jam didapatkan
Improved Bias Stability ( Meningkatkan Stabilitas Bias )
Ketika emitor resistor ditambahkan ke dc bias dari BJT memberikan
peningkatan stabilitas, yaitu ketika arus dan tegangan dc bias lebih dekat
ke tempat mereka ditetapkan oleh sirkuit ketika kondisi luar, seperti suhu,
dan transistor beta berubah.
Saturation Level ( Tingkat Kejenuhan )
Tingkat saturasi kolektor atau arus kolektor maksimum untuk desain bias
emitor dapat ditentukan dengan menggunakan pendekatan yang sama yang
diterapkan pada konfigurasi bias tetap.
Terapkan hubungan pendek antara terminal kolektor-emitor seperti yang
ditunjukkan pada Gambar.4.23 dan hitung arus kolektor yang dihasilkan. Untuk
Gambar 4.23:
Load-Line Analysis (Analisi Garis Beban )
Analisis garis beban dari jaringan bias emitor hanya sedikit berbeda dari
itu ditemui untuk konfigurasi bias tetap. Tingkat IBas ditentukan oleh Persamaan. (4.17) mendefinisikan level IBon
pada karakteristik Gambar 4.24 (dilambangkan
Persamaan loop kolektor-emitor yang mendefinisikan garis beban adalah
sebagai berikut\
Memilih IC = 0 mA memberi
seperti yang diperoleh untuk konfigurasi fixed-bias. Memilih VCE 0 V
memberi
Tingkat IBQ yang berbeda, tentu saja menaikkan Q-point ke atas atau
menuruni garis beban.
4. Prinsip Kerja
Rangkaian ini (Emitter Stabilized Bias Circuit) memiliki dua sumber
tegangan, 10 V dan 12 V. Emitor memiliki resistor 200 kΩ untuk mencegah
aliran arus ke ground, sehingga kolektor (area keluaran) memiliki lebih
banyak arus, sehingga keluaran membaca banyak arus. Ini adalah arus dari
kolektor dasar. Hal ini menunjukkan bahwa transistor NPN dapat digunakan
untuk memperkuat arus dan sinyal.
5. Gambar Rangkaian
6. video
Komentar
Posting Komentar